SELAMAT DATANG DI WEB LEMBAGA WAKAF AL FITYAH PEKANBARU Berita
NEWS UPDATE :  

Berita

Fatimah Al-Fihriyyah: Inspirasi Wakaf dan Pendidikan dari Seorang Muslimah Luar Biasa

Di Tunisia, hiduplah sebuah keluarga terpandang yang dikenal dengan kedermawanan dan kepeduliannya terhadap sesama. Kepala keluarga itu bernama Muhammad Al-Fihri. Jiwa sosial dan nilai-nilai kebaikan telah menjadi ciri khas keluarga ini, diwariskan dari generasi ke generasi.

Muhammad Al-Fihri memiliki tiga anak: seorang putra dan dua putri bernama Fatimah dan Maryam Al-Fihriyyah. Namun, qadarullah, Muhammad Al-Fihri, beserta putranya, meninggal dunia, meninggalkan warisan yang sangat besar untuk kedua putrinya. Kehilangan tersebut justru menjadi awal perjalanan Fatimah dan Maryam dalam menciptakan warisan abadi yang menginspirasi hingga kini.

Didikan yang kuat dari keluarga Al-Fihri membentuk karakter Fatimah dan Maryam sebagai pribadi yang berpikir jauh ke depan. Alih-alih menggunakan warisan untuk kepentingan pribadi, keduanya memutuskan untuk memanfaatkannya demi kebaikan umat dan sebagai amal jariyah bagi keluarga mereka yang telah tiada.

Fatimah menggunakan hartanya untuk membangun Masjid Al-Qarawiyyin di Fez, Maroko. Sementara itu, Maryam mendirikan Masjid Al-Andalus di Spanyol. Keduanya tidak hanya membangun tempat ibadah, tetapi juga merintis masa depan pendidikan melalui masjid-masjid tersebut, yang kemudian berkembang menjadi institusi pendidikan terkemuka.

Masjid Al-Qarawiyyin, yang didirikan pada awal Ramadan tahun 254 Hijriah (859 Masehi), menjadi lebih dari sekadar tempat salat. Tanah untuk masjid ini diperoleh melalui wakaf dari seorang pria suku Hawaara, yang kemudian dikembangkan menjadi salah satu pusat pendidikan dan intelektual terbesar di dunia.

Fatimah sendiri terlibat langsung dalam proses pembangunannya. Ia memastikan setiap detail pembangunan berjalan sesuai rencana. Tidak hanya itu, ia juga menyumbangkan koleksi perpustakaan pribadi keluarganya untuk mendukung kegiatan belajar di masjid tersebut. Atas dedikasinya, masjid ini dikenal sebagai Jami’ as-Syurafa’, atau masjid para bangsawan.

Seiring waktu, masjid ini berkembang menjadi Universitas Al-Qarawiyyin, lembaga pendidikan tinggi yang diakui UNESCO sebagai yang tertua di dunia. Bahkan, universitas ini berdiri lebih dulu dibandingkan Universitas Al-Azhar di Mesir (970 M), Universitas Bologna di Italia (1088 M), dan Universitas Oxford di Inggris (1096 M).

Universitas Al-Qarawiyyin tidak hanya melahirkan ulama dan cendekiawan Muslim, tetapi juga menjadi tempat belajar bagi intelektual dari berbagai latar belakang agama, termasuk Kristen dan Yahudi. Beberapa tokoh besar yang pernah menjadi bagian dari universitas ini adalah Abu Imran, Al-Idrisi, Ibn Rashid as-Sabti, dan Abu Madhab Al-Fasi.

Filsuf Prancis Roger Garaudy bahkan menyebut Universitas Al-Qarawiyyin sebagai percontohan bagi pendirian kampus-kampus di Barat. Bentuk toga mahasiswa yang kini dipakai di seluruh dunia pun terinspirasi dari desain segi empat ala Fatimah Al-Fihriyyah, yang mencerminkan Ka’bah, kiblat umat Islam.

Kisah Fatimah Al-Fihriyyah adalah bukti nyata bahwa seorang Muslimah dapat berkontribusi besar dalam membangun peradaban. Berawal dari keikhlasannya dalam berwakaf, Fatimah tidak hanya menciptakan tempat ibadah, tetapi juga mendirikan institusi pendidikan yang menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dunia.

Kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk memanfaatkan harta, waktu, dan kemampuan yang dimiliki demi kebaikan umat. Seperti Fatimah, kita pun dapat memberikan kontribusi yang berdampak jangka panjang melalui wakaf, pendidikan, dan amal jariyah lainnya.

Sumber :

Artikel berbagai sumber

Gambar Unsplash

Bank Syariah Indonesia
Hubungi Kami
legalitas Wakaf
Wakaf Produktif Kelengkeng
Qris Lembaga Wakaf Al Fityah