SELAMAT DATANG DI WEB LEMBAGA WAKAF AL FITYAH PEKANBARU Berita
NEWS UPDATE :  

Berita

Jalur Kereta Api Hejaz: Kisah Keajaiban Wakaf Lintas Negara

Tidak banyak yang tahu bahwa salah satu jalur transportasi bersejarah, Jalur Kereta Api Hejaz, lahir dari semangat gotong royong umat Islam melalui wakaf atau sedekah jariyah lintas negara.

Sejarah panjang mencatat wakaf sering digunakan untuk membangun masjid dan mengelola tanah produktif. Namun, ternyata wakaf juga memainkan peran besar dalam menciptakan infrastruktur yang mendukung kehidupan masyarakat, salah satunya adalah sektor transportasi.

Pada abad ke-19, transportasi modern seperti saat ini belum dikenal. Perjalanan antar kota masih mengandalkan kuda dan unta. Salah satu rute yang menantang adalah dari Damaskus ke Madinah, yang memakan waktu hingga 40 hari melalui gurun pasir.

Selain lamanya perjalanan, banyak peziarah menghadapi risiko besar, termasuk kelelahan ekstrem dan kematian akibat panas dan kekeringan di padang pasir. Kondisi ini mendorong Sultan Abdul Hamid II, penguasa Kekaisaran Ottoman, untuk mengambil langkah besar dengan membangun jalur kereta api yang mampu memangkas waktu perjalanan menjadi hanya lima hari.

Proyek ini diberi nama Jalur Kereta Api Hejaz, sebuah infrastruktur yang dirancang untuk memudahkan akses umat Islam ke Madinah.

Pembangunan Jalur Kereta Api Hejaz menjadi sorotan dunia, bahkan hingga ke surat kabar Eropa. Namun, proyek ini menghadapi kendala besar, terutama dalam hal pendanaan. Biaya pembangunannya jauh melampaui anggaran yang tersedia di Kekaisaran Ottoman.

Ketika bank-bank Eropa menawarkan pinjaman dengan syarat tertentu, Sultan Abdul Hamid II dengan tegas menolaknya. Sebagai gantinya, beliau memilih untuk memulai gerakan wakaf global. Sultan menyumbangkan 50.000 lira emas dari kekayaannya sendiri sebagai awal proyek ini.

Tidak hanya itu, beliau mengumumkan inisiatif ini kepada umat Islam di seluruh dunia. Upaya penggalangan dana dilakukan secara masif, termasuk melalui kontribusi tentara Ottoman, pemotongan gaji pegawai (dengan jaminan pengembalian setelah proyek selesai), dan donasi dari berbagai negara.

Gerakan wakaf yang digagas Sultan Abdul Hamid II mendapat sambutan luar biasa dari umat Islam di seluruh dunia. Sumbangan datang dari berbagai belahan dunia, mulai dari Maroko, Aljazair, Tunisia, Afrika Selatan, pulau Jawa, hingga Cina, Amerika Serikat, dan Amerika Latin.

Dokumen sejarah mencatat, dukungan juga datang dari wilayah Eropa seperti Balkan, Austria-Hongaria, Inggris, Prancis, dan Jerman. Fenomena ini menunjukkan bagaimana umat Islam bersatu dalam semangat wakaf lintas negara (cross-border wakaf), melampaui batas geografis demi tujuan mulia.

Source

artikel berbagai sumber

gambar unsplash


Proses Pembangunan Masjid Al Fityah dari awal berdiri hingga saat ini

Bank Syariah Indonesia
Hubungi Kami
legalitas Wakaf
Wakaf Produktif Kelengkeng
Qris Lembaga Wakaf Al Fityah